1. Cara kerja sistem komputer berbasis interupsi
Langkah-langkah mekanisme interrupt yang disebabkan perangkat masukan atau keluaran, yaitu:
1. Perangkat M/K mengirim sinyal interrupt.
Ada tiga kemungkinan penyebab perangkat M/K mengirimkan interrupt, yaitu:
a. Input Ready.
b. Output Complete.
c. Error.
2. Processor menerima sinyal interrupt.
Dalam pemeriksaan terjadinya interrupt, Processor tidak mengeksekusi instruksi-instruksi seperti pada polling, melainkan hanya semacam validasi bit pada interrupt-request line.
3. Penyimpanan informasi proses yang sedang dieksekusi.
Tujuan dari penyimpanan informasi proses adalah agar data dari proses yang akan ditunda ini tidak terganggu oleh eksekusi interrupt routine.
4. Processor mengidentifikasi penyebab interrupt.
Untuk mengidentifikasi penyebab interrupt, memori me-load rutin penanganan interrupt (jika belum ada di memori). Kemudian Processor mengeksekusi routine tersebut. Interrupt handler akan memeriksa satu-persatu perangkat M/K untuk mengetahui perangkat mana yang mengirim interrupt.
5. Processor mengeksekusi interrupt routine sampai return.
Setelah perangkat M/K yang mengirim interrupt ditemukan, Processor mengeksekusi interrupt routine yang sesuai dengan perangkat itu. interrupt routine akan dieksekusi sampai return.
6. Processor melanjutkan proses yang sebelumnya ditunda.
Setelah interrupt routine selesai dieksekusi, Processor akan kembali mengeksekusi proses yang sebelumnya ditunda. Proses yang sedang dieksekusi di-interrupt, akan dilakukan penyelamatan data context. Data context terdiri dari isi PC, isi register, status proses, dan informasi lain yang diperlukan agar proses yang di-interrupt dapat kembali dieksekusi bila interrupt telah selesai
2. POLLING
polling adalah ketika host mengalami looping yaitu membaca status register secara terus-menerus sampai status busy di-clear. Pada dasarnya polling dapat dikatakan efisien. Akan tetapi polling menjadi tidak efisien ketika setelah berulang-ulang melakukan looping, hanya menemukan sedikit device yang siap untuk men-service, karena CPU processing yang tersisa belum selesai.
VEKTOR INTERUPSI
Merupakan nomor awal dari memori-program yang menampung ISR untuk melayani permintaan interupsi tersebut. Vektor interupsi itu dipakai untuk melaksanakan inststuksi LCALL yang diaktipkan secara perangkat keras.
3. HIRARKI MEMORI
Hierarki Memori dalam arsitektur komputer adalah sebuah pedoman yang dilakukan oleh para perancang demi menyetarakan kapasitas, waktu akses, dan harga memori untuk tiap bitnya. Hirarki Memori secara umum yaitu hierarki memori tradisional dan hierarki memori kontemporer.
Gbr. Hirarki Memori Kontemporer
1. Register Prosesor . Ukurannya yang paling kecil tapi memiliki waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja.
2. Memori Cache. Mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatan-tingkatannya sendiri:
1. level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache.
2. level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2.
3. level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni sekitar beberapa megabyte tapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional.
3. Memori Utama. Memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan memori cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus siklus CPU, tapi ukurannya mencapai satuan gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus mesin-mesin Non-uniform memory access (NUMA).
4. Cache Memori, yang sebenarnya merupakan memori yang digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja cakram magnetis.
5. Cakram Magnetis
6. Tape Magnetis.
7. Cakram Optik.
Kamis, 18 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar